Breaking News

Rabu, 27 Juli 2016

apa itu subnetting

apa itu subnetting

Subnetting
Pengertian
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork).
Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
  • Membedakan antara network ID dengan host ID.
  • Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal.

Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :
  • Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
  • Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
  • Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
  • Penggunaan IP Address yang lebih efisien.

Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
  • Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
  • Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.

Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi penomoran IP dalam suatu lingkungan jaringan. Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset 0. Sedangkan bit yang berhubungan dengan network ID diset 1.
Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal, kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan. Jika hasilnya berbeda, maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router.


Tips singkat tentang Subnetting
Di tiap perusahaan yang mempunyai jaringan pasti memiliki komputer lebih dari satu mungkin 100 atau 200 komputer. Agar Komputer tersebut dapat berhubungan dengan lancar maka harus kita harus menggunakan subnetting. Fungsi dari subnetting ini yaitu:
  1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
  2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan
  3. Pengelolaan yang disederhanakan
  4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh, contoh WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda.

SUBNET Mask kelas C Defaultnya adalah :255.255.255.0

SUBNET Mask kelas B Defaultnya adalah :255.255.0.0

SUBNET Mask kelas A Defaultnya adalah :255.0.0.0

Untuk IP adress kelas A tidak dapat memakai subnet kelas B demikian pula sebaliknya. Jika kalian pernah menemukan istilah 255.0.0.0/8 maksud dari istilah tersebut adalah, subnet mask 255.0.0.0 mempunyai bit yang aktif (angka 1) sebanyak 8. Angka 8 setelah karakter `/’ menunjukkan banyaknya angka 1. Sebenarnya subnet mask terdiri dari bilangan bilangan biner, misalnya 255.0.0.0 jika dikonversi ke biner maka menjadi

11111111.00000000.00000000.00000000.

Oleh karena itu penulisannya menjadi 255.0.0.0/8.
Contoh lainnya adalah 255.255.255.224/27 jika dikonversi ke biner maka akan menjadi :

11111111.11111111.11111111.11100000.

Fungsi Subnetting untuk menentukan jumlah pengguna/ node/ titik/ host pada suatu jaringan.

Pada Klas C terdapat 254 host yang bisa dihubungkan.
192.168.x.x/ 255.255.255.0

Untuk jumlah yang lebih besar, kita bisa menggunakan Klas B atau Klas A. Perhatikan tabel berikut.
Klas C = 256
Klas B = 256 x 256
Klas A = 256 x 256 x 256

Beberapa penulisan notasi IP dan netmask pada IP versi 4 (IPV4):
Notasi Binary:
11111111.11111111.11111111.00000000
Notasi Desimal:
255.255.255.0
Notasi panjang prefiks : /24 –> (didapat dari penjumlahan angka notasi binary).

Ketersediaan host pada sebuah jaringan ditentukan dari berapa jumlah notasi 0 yang tersedia dari netmask.
Contoh Klas C
Notasi Binary :
11111111.11111111.11111111.00000000
Nilai maksimal :
11111111 = 255
Total IP yang terjangkau
11111111 = 255 + 1 (0) = 256

IP Network adalah IP pertama dari jaringan (biasanya genap)
IP Broadcast adalah IP terakhir dari jaringan (biasanya ganjil)
Total IP adalah 256 – 1 (IP Broadcast) – 1 (IP Network) = 254
IP network menentukan pengalamatan sebuah ip address, sedangkan IP broadcast adalah penyebar informasi alamat ip dalam suatu range ke semua host

Contoh penghitungan angka binary ke desimal
1 1 0 1
((2^3) * 1) + ((2^2) * 1) + ((2^1) * 0) + ((2^0) * 1) = 8 + 4 + 0 + 1 = 13

Kustomisasi Netmask
Notasi Binary :
11111111.11111111.11111111.1000000
Notasi Prefiks Depan : /25
Notasi Desimal : 10000000 = 128 => 255.255.255.128

Range IP :
192.168.1.0 – 192.168.1.127 => 128

Network :
192.168.1.0

Broadcast :
192.168.1.127

IP Host :
192.168.1.1 – 192.168.1.126 => 126
Range IP :
192.168.1.128 – 192.168.1.255 => 128

Network :
192.168.1.128

Broadcast :
192.168.1.255

IP Host :
192.168.1.129 – 192.168.1.254 => 126

Netmask /32 atau 255.255.255.255 atau semua notasi binary adalah 1 maka setiap host adalah peer-to-peer atau untuk menghubungi suatu host perlu dibuatkan sebuah entry host tersebut pada routing table.
Percobaan

Sekarang akan dicoba untuk membahas bagaimana melakukan subnetting. Akan ditunjukkan bagaimana melakukan subnet pada sebuah network dengan menggunakan metode binary dan kemudian melihat cara yang lebih gampang untuk melakukan hal yang sama.
Konsep subnetting sebetulnya melingkupi pertanyaan-pertanyaan berikut:
  • Berapa banyak subnet yang bisa dihasilkan sebuah subnet mask?
  • Berapa banyak host yang valid pada setiap subnet?
  • Subnet-subnet mana saja yang valid?
  • Mana yang termasuk broadcast address untuk setiap subnet.
  • Host-host mana saja yang valid untuk setiap subnet.

Subnetting Pada Alamat Kelas C
Pada alamat kelas C, hanya tersedia 8 bit untuk mendefinisikan host. Subnet mask kelas C yang mungkin adalah sebagai berikut :
Binary;Desimal; Singkatan
10000000; 128; /25 (tidak valid)
11000000; 192; /26
11100000; 224; /27
11110000; 240; /28
11111000; 248; /29
11111100; 252; /30
11111110; 254; /31 (tidak valid)

Untuk contoh perhitungan subnetting, saya menggunakan 255.255.255.192

192 = 11000000

Pada bilangan binary diatas (11000000), bit 1 mewakili bit-bit subnet dan bit 0 mewakili bit-bit host yang tersedia pada setiap subnet. 192 memberikan 2 bit untuk subnetting dan 6 bit untuk mendefinisikan host pada masing-masing subnet.

Mungkin kelihatan agak rumit, sekarang kita coba cara cepat dan gampang untuk menghitung subnet. Pada bagian ini penting sekali untuk menghafalkan hasil-hasil pemangkatan angka 2.
Berikut cara cepatnya :

  • Jumlah subnet : 2^x – 2 = jumlah subnet. X adalah jumlah bit 1 disubnet mask. Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 1 ada 2, maka jumlah subnet 2^2 – 2 = 2 subnet.
  • Jumlah Host : 2^y – 2 = jumlah host persubnet. Y adalah jumlah bit dibagian host atau bit 0. Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 0 ada 6, maka jumlah host persubnet adalah 2^6 – 2 = 62 host.
  • Subnet yang valid : 256 – subnet mask = ukuran blok atau bilangan dasar. Contoh, 256 – 192 = 64.
Maka 64 adalah blok size dan subnet pertama adalah 64. Subnet berikutnya adalah bilangan dasar ditambah dirinya sendiri, atau 64 + 64 = 128 (sebnet kedua). Teruslah ditambah bilangan dasar pada dirinya sendiri mencapai nilai dari subnet mask, yang bukan merupakan subnet yang valid karena semua bit-nya adalah 1 (on).
  • Alamat broadcast untuk setiap subnet : Alamat broadcast adalah semua bit host dibuat menjadi 1, yang mana merupakan nomor yang berada tepat sebelum subnet berikutnya.
  • Host yang valid : Host yang valid adalah nomor diantara subnet-subnet dengan menghilangkan semua 0 dan semua 1.

Beberapa contoh soal.
Alamat network = 192.168.10.0; subnet mask = 255.255.255.240;
  • Jumlah Subnet ? 240 = 11110000 dalam binary, 2^4 -2 = 14 subnet yang valid.
  • Host ? bit host = 2^4 – 2 = 14 host yang valid.
  • Subnet yang valid ? 256 – 240 = 16; 16 + 16 = 32; 32 + 16 = 48; 48 + 16 = 64; 64 + 16 = 80; 80 + 16 = 96; 96 + 16 = 112; 112 + 16 = 128; 128 + 16 = 144; 144 + 16 = 160; 160 + 16 = 176; 176 + 16 = 192; 192 + 16 = 208; 208 + 16 = 224; 224 + 16 = 240; stop. subnet yang valid adalah 16, 32, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224. 240 tidak termasuk karena sudah merupakan subnet masknya kita.
  • Alamat broadcast tiap subnet ? Selalunya adalah nomor yang terletak sebelum subnet berikutnya.
  • Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast.
  • Alamat network = 192.168.20.0; subnet mask = 255.255.248.0;
  • Jumlah subnet ? 248 = 11111000 dalam binary, 2^5 – 2 = 30 subnet.
  • Host yang valid ? 2^3 – 2 = 6 host.

Subnet yang valid ? 256 – 248 = 8; 8 + 8 = 16; 16 + 8 = 24; dan seterusnya dimana hasilnya ditambahkan dengan dirinya sendiri dan berhenti sampai 248. Itulah subnet yang valid.
  • Alamat broadcast ? Pasti nomor yang terletak sebelum subnet berikut.
  • Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast.
  • Alamat node = 192.168.10.33; subnet mask = 255.255.255.224;

Untuk mengerjakan soal seperti ini sangatlah gampang. Pertama, tentukan subnet dan alamat broadcast dari alamat-alamat IP diatas. Kita dapat melakukannya dengan menjawab pertanyaan nomor 3 dari kelima pertanyaan besar tadi (subnet manakah yang valid?). 256 – 224 = 32; 32 + 32 = 64. Nah… alamat node 192.168.10.33 berada diantara dua subnet dan pasti merupakan bagian dari subnet 192.168.10.32. Subnet berikutnya yaitu 64, jadi alamat broadcast yaitu 63 (ingat… bahwa alamat broadcast dari sebuah subnet selalu nomor yang berada tepat sebelum subnet berikutnya). Range host yang valid adalah 33 – 62.

1 komentar:

  1. Ijin Share...
    Kunjungi Balik http://www.mbahgoogle.win/2016/07/apa-itu-subnetting.html

    BalasHapus

Designed By